MORFEM AFIKS BAHASA SASAK PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI PAUD KENANGA PERINA JONGGAT LOMBOK TENGAH

Nurul Wakiah, Rusdiawan Rusdiawan, Saharudin Saharudin

Abstract


Kajian morfem afiks Bahasa  Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD kenanga Desa Perina Kecamatan Jonggat Lombok Tengah ini bertujuan untuk mengetahui bentuk morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga, kategori kata dasar yang dibubuhi morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga, dan proses morfofonemik yang terjadi pada morfem afiks yang dibubuhi kata dasar pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga. Metode pegumpulan data yang dipakai adalah metode simak (simak libat cakap dan catat)  dan metode wawancara (teknik pancing dan catat). Sementara itu, metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini mununjukkan pertama, bentuk morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga memiliki bentuk yang cukup bervariasi seperti prefiks {pə-},{bə-}, {ṅ-}, {ŋ-}, {m-}, dan {tə-}; sufiks {-an}; konfiks {pe-an} dan {bə-an}; serta Kombinasi afiks {te-+pə-}.  Kedua, kategori kata dasar yang dibubuhi morfem afiks Bahasa Sasak pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga terdiri dari empat kategori kata dasar ,yakni nomina, verba, adjektiva, dan numeralia yang mampu melekat pada afiks Bahasa Sasak Desa Perina. Ketiga, Proses morfofonemik yang terjadi pada morfem afiks yang dibubuhi kata dasar pada anak usia 4-6 tahun di PAUD Kenanga yang meliputi proses penghilangan fonem dan perubahan fonem. Proses penghilangan fonem seperti data bemas, boas, dan bajah, terjadi penghilangan fonem /ə/ dan /r/  yang sebenarnya dilafalkan beremas, beroas, dan berajah yang bermakna ‘beremas’, ‘mencuci’, dan ‘belajar’. Proses perubahan fonem /t/ mejadi /p/ pada data Pepinak dan Pepantok yang sebenarnya dilafalkan tepinak dan tepantok yang bermakna ‘dibuat dan ‘dipukul’. Terjadi perubahan  fonem /t/ menjadi /p/ pada prefiks {tə-}. Prefiks {tə-} tersebut diubah mejadi prefiks {pə-} yang sebenarnya prefiks {pə-} tersebut tidak ada pada Bahasa Sasak Desa Perina Kecamatan Jonggat.

Keywords


Bentuk afiks,Kelas kata, Proses morfofonemik, bahasa sasak

Full Text:

PDF

References


Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, M.A. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Alwasilah, A. C. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

Akbar, A. 2015. “Pemerolehan Morfem Afiks Bahasa Indonesia Anak Usia 2-6 Tahun di Paud Buana Desa Banyu Urip Kabupaten Lombok Tengah”. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 250-257.

Amelia, N., Krisanjaya, K., & Anwar, M. (2018). “Afiksasi pada Karangan Anak di SDN Jatiwaringin 1: Suatu Kajian Berdasarkan Pemerolehan Bahasa”. Arkhais-Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, 9(1), 12-32.

Ariani, N. K. 2017. “Derivational and inflectional prefixes and suffixes in Batusesa dialect of Balinese: A descriptive study”. International Journal of Language and Literature, 1(1), 42-52.

Bertram, R., Laine, M., Baayen, R. H., Schreuder, R., & Hyönä, J. (2000).”Affixal Homonymy Triggers Full-Form Storage, Even with Inflected Words, Even in A Morphologically Rich Language”. Cognition, 74(2), B13-B25.

Burhanudin. 2019. “Perbandingan {ber-} Bahasa Indonesia dan {ba-} Bahasa Sumbawa Dialek Taliwang”. Jurnal Lingua Didaktika.13(1).48-59.

Chaer, A. 2003. Psikolinguistik: Kajian Teoretik: Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Dardjowidjojo, S. 2003. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Fauzan, M. R. 2017. “Analisis Penggunaan Afiks Bahasa Indonesia dalam Status Blackberry Messenger Mahasiswa Kelas C Angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia”.Jurnal Bahasa dan Sastra, 2(2).34-55.

Kridalaksana, H. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indoesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Gafindo.

Munandar, Y. 2016. Afiks Pembentuk Verba Bahasa Sunda. Jurnal Humanika, 1(16).

Permatasari, L. 2016. “Sistem Afiksasi Bahasa Indonesia Ragam Nonformal pada Kalangan Remaja di Kota Mataram”. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Mataram: Mataram.

Putrayasa, I. B. 2010. Kajian morfologi (Bentuk Derivasional dan Infleksional). Bandung: PT Refika Aditama.

Ramdani, M. 2021. “Bentuk Afiksasi Bahasa Sasak pada Masyarakat di Desa Ganti Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah”. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Mataram: Mataram.

Ramlan, M. 2009. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptipf. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Regel, S., Opitz, A., Müller, G., & Friederici, A. D. (2019). “Processing Inflectional Morphology: ERP Evidence for Decomposition of Complex Words According to The Affix Structure”. Cortex, 116, 143-153.

Sarwandi, Gita., Mahsun & Burhanudin. 2019. “Variasi Leksikal Bahasa Sasak Dialek Kuto-kute di Kabupaten Lombok Utara”. Jurnal Kata. 3(1). 155.

Siboro, E., & Bram, B. (2020). “Morphological Analysis of Derivational Affixes in Brothers Grimm’s the Story of Rapunzel”. ENGLISH FRANCA: Academic Journal of English Language and Education, 4(1), 71-84.

Subroto, E. 2007.Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS.

Subroto, E. 2012. Pemerian Morfologi Bahasa Indonesia Berdasarkan Perspektif Derivasi dan Infleksi Proses Afiksasi. Kadipiro Surakarta: Cakrawala Media.

Sukri, M. dan Rusdiawan. 2008. Bahasa dalam Realitas Sosial. Mataram: Lembaga Cerdas Press.

Sukri, M. 2015. “Sebagai Afiks Derivasional dan Infleksional dalam Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute”. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 123-136.

Sukri, M. 2015. “Afiks Derivasional dan Infleksional dalam Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute”.Jurnal Retorika, 1 (1).123-136.

Sumadi. 2012. Morfologi Bahasa Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Tarigan, H. G. 1988. Pengajaran Morfologi. Penerbit Angkasa: Bandung.

Tarigan, H. G. 2009. Pengajaran Morfologi. Bandung: Penerbit Angkasa.

Verhaar, J. W. 1996. Asas-Asas Linguistik Umum.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jime.v8i3.3400

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 nurul wakiah, rusdiawan rusdiawan, saharudin saharudin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
JIME: Jurnal Ilmiah Mandala Education (p-issn: 2442-9511;e-issn: 2656-5862) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.