ANALISIS MISKOMUNIKASI DALAM BAHASA LISAN DAN BAHASA TULIS BERDASARKAN KONTEKS WACANA

Nurdin Nurdin

Abstract


Berbicara miskomunikasi biasanya terjadi jika terdapat gap atau ketimpangan antara maksud pembicaraan dan pemahaman. Miskomunikasi selalu terjadi dalam sebuah proses komunikasi yang tidak sejalan pada peruntukannya. Dengan demikian, miskomunikasi senantiasa menjadi musuh utama manusia yang menghirup napasnya di tengah pergaulan sosialnya di abad modern ini. Jika dicermati,  miskomunikasi yang pernah dialami akan mudah dideteksi. Seperti miskomunikasi yang akan dipaparkan pada bahasan berikutnya yaitu contoh miskomunikasi yang terjadi di dalam kelas ketika mengajar sebagai contoh miskomunikasi lisan dan pada saat berkomunikasi di dunia maya sebagai contoh miskomunikasi tertulis. Berdasarkan contoh miskomunikasi yang dijelaskan di atas, maka disimpulkan bahwa miskomunikasi dapat terjadi karena beberapa hal sebagai berikut.: (1) kurangnya ketelitian dan kepekaan dalam memahami pembicaraan; (2) terburu-buru menyimpulkan hasil pembicaraan; (3) tidak menyadari konteks pembicaraan; (4) terjadinya kesalahan dalam beberapa unsur konteks wacana

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v1i2.173

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
p-ISSN: 2598-9944, e-ISSN: 2656-6753
Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.