Dampak Praktik Budaya Merarik Masyarakat Bangsawan Dengan Masyarakat Biasa Di Desa Suranadi

Nuruddin Nuruddin, Leny Rosalia

Abstract


Saat menikah, anggota keluarga bangsawan, khususnya wanita, diharuskan mencari pasangan yang sesuai dengan status sosialnya menurut adat Sasak. Jika tidak, mereka akan kehilangan warisan dan ditendang keluar dari faksi bangsawan. Namun, laki-laki diizinkan menikah dengan bangsawan atau rakyat biasapenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata cara dan akibat perkawinan antara bangsawan dan rakyat biasa Di Desa Suradadi, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini merupakan eksplorasi subyektif dengan menggunakan persepsi, pertemuan, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan informasi, dengan subjek penelitian terdiri dari, kepala desa, perintis tegas, perintis konvensional, perintis pemuda, dan daerah setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang proses dan akibat perkawinan tersebut.Dari hasil penelitian ini memberi gambaran bahwa dampak merarik masyarakat bangsawan dengan masyarakat biasa meliputi dua hal yaitu: Pertama,ketika pihak perempuan menikah sama masyarakat biasa maka nanti keturunannya mengikuti keturunan ayahnya dan tidak mempunyai gelar kebangsawanannya. Kedua, harta warisa akan hangus ketika seorang perempuan menikah sama masyarakat biasa.


Keywords


Dampak Merarik, Masyarakat Bangsawan, Masyarakat Biasa.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v7i2.4933

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Nuruddin Nuruddin, Leny Rosalia



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
p-ISSN: 2598-9944, e-ISSN: 2656-6753
Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.