Peran Pemerintah Daerah Lombok Barat Terhadap Konflik Sosial Di Desa Mareje
Armita Arvianti, Bayu Setiawan, Syamsunasir Syamsunasir, Pujo Widodo
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah daerah dalam mengatasi konflik di desa mareje. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode Focus Group Discusion (FGD) bersama narasumber melalui aplikasi daring. Hasil penelitian menunjukan Konflik yang terjadi di Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan Konflik Sosial bukan Konflik SARA, tidak seperti yang beredar di Media, Pemerintah hadir dalam penanganan konflik di Mareje melalui FORKOPIMDA, FKUB, bersama Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat guna menangani Konflik Sosial yang terjadi dengan membentuk Balai Mediasi. Penanganan Konflik di Mareje mengesampingkan penyelesaian secara Hukum dan diselesaikan melalui pendekatan Adat Istiadat/ Kearifan Lokal Beberapa langkah mitigas dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan. Pemerintah mengumpulkan media massa untuk mengklarifikasi konflik yang terjadi bahwa bukan Konflik SARA sehingga mencegah semakin menyebarnya isu ini menjadi isu nasional.
Keywords
Konflik Desa Mareje; Peran Pemerintah
DOI:
http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v7i3.5094
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Armita Arvianti, Bayu Setiawan, Syamsunasir Syamsunasir, Pujo Widodo
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
p-ISSN: 2598-9944, e-ISSN: 2656-6753
Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.