Studi Islam Dalam Era Pluralitas Agama dengan Pendekatan Sosiologi

Luthfiyah Luthfiyah, Ruslan Ruslan

Abstract


Hubungan antara manusia dan agama merupakan hubungan totalitas. Dalam arti bahwa manusia tidak bisa dipisahkan dengan agama. Namun karena agama yang dianut manusia di dunia ini tidak hanya satu, maka tentu klaim kebenaran (truth claim) masing-masing agama yang dianut akan muncul ke permukaan, dan sangat mudah diduga akan terjadi benturan antar penganut agama. Dalam perspektif sosiologis, agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang diwujudkan dalam perilaku social tertentu. Maka setiap perilaku yang diperankan seseorang akan terkait dengan sistem keyakinan dari ajaran agama yang dianutnya. Hal ini senada dengan hakikat dari pluralism agama yang menuntut adanya keterlibatan aktif dengan kaum agama lain, dalam arti bukan sekedar toleransi, melainkan memahami.Esensi pluralism adalah pengakuan akan kebebasan, perbedaan dan koeksistensi damai (hidup bersama secara damai). Pluralism menurut filsafatnya yang umum merupakan sesuatu yang sifatnya alamiah, suatu hokum universal, pandangan hidup yang legal bahkan rahmat Ilahi. Dengan kata lain, pluralism agama menghendaki setiap pemeluk agama dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan tersebut guna tercapainya kerukunan dalam kebhinekaan dan era pluralitas agama.

Keywords


pluralitas agama, pendekatan sosiologi, era pluralitas

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v2i3.660

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
p-ISSN: 2598-9944, e-ISSN: 2656-6753
Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.