Pemanfaatan Cerita Rakyat sebagai Upaya Pelestarian Bahasa Daerah pada Anak Usia Dini
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan cerita rakyat sebagai upaya pelestarian bahasa daerah pada anak usia dini. Dalam konteks pendidikan anak usia dini (PAUD), cerita rakyat memiliki potensi besar untuk memperkenalkan dan melestarikan bahasa daerah yang semakin tergerus oleh penggunaan bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus di salah satu PAUD di Kabupaten Buleleng, Bali. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan guru dan orang tua, serta studi dokumentasi bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita rakyat tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa anak, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral dan budaya yang terkandung dalam cerita tersebut. Cerita rakyat seperti Malin Kundang yang disampaikan dalam bahasa daerah memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif bagi anak dalam memperkaya kosakata bahasa Bali. Selain itu, cerita rakyat juga menjadi sarana untuk mengajarkan karakter positif, seperti kejujuran dan keberanian, yang tercermin dalam tokoh-tokoh dalam cerita. Namun, tantangan terbesar dalam pemanfaatan cerita rakyat adalah terbatasnya bahan ajar yang menggunakan bahasa daerah dan kurangnya pelatihan untuk guru dalam mendongeng dengan bahasa daerah. Rekomendasi dari penelitian ini adalah pengembangan materi ajar berbasis cerita rakyat yang menggunakan bahasa daerah serta peningkatan pelatihan untuk guru agar dapat lebih efektif dalam mengajarkan bahasa daerah melalui cerita rakyat. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Yuliani (2015) yang menyatakan bahwa cerita rakyat adalah media yang efektif dalam memperkenalkan dan mempertahankan bahasa daerah pada anak usia dini.
Kata kunci: Cerita Rakyat, Bahasa Daerah, Pelestarian, Anak Usia Dini, Pembelajaran, Nilai Moral
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Chaer, A. (2009). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Musthafa, B. (2008). Early Childhood Education and Development. Bandung: UPI Press.
Santrock, J. W. (2011). Child Development (13th ed.). New York: McGraw-Hill.
Sumarsono. (2012). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda Media.
UNESCO. (2021). Atlas of the World’s Languages in Danger. Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Chaer, A. (2009). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Musthafa, B. (2008). Early Childhood Education and Development. Bandung: UPI Press.
Santrock, J. W. (2011). Child Development (13th ed.). New York: McGraw-Hill.
Sumarsono. (2012). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda Media.
Suyitno, I. (2016). Nilai Pendidikan Karakter dalam Cerita Rakyat Nusantara. Jurnal Pendidikan Karakter, 6(2), 205–217.
UNESCO. (2021). Atlas of the World’s Languages in Danger. Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Yuliani, K. (2015). Penggunaan Cerita Rakyat sebagai Media Pembelajaran Bahasa Daerah pada Anak Usia Dini. Jurnal PAUD, 3(2), 123–131.
Bogdan, R., & Biklen, S. K. (2007). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theories and Methods (5th ed.). Boston: Pearson Education.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Thousand Oaks: Sage Publications.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research and Evaluation Methods (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Spradley, J. P. (1980). Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.
DOI: http://dx.doi.org/10.58258/pendibas.v3i2.8607
Refbacks
- There are currently no refbacks.