Terorisme di Bima : Kajian Perubahan Perilaku Individu Biasa Menjadi Teroris

Adilansyah Adilansyah, Aini Annisya, Adi Hidayat Argubi

Abstract


Penelitian dengan judul Terorisme Di Bima : Kajian Perubahan Perilaku Individu Biasa Menjadi Teroris ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk berupa informasi bagaimana perubahan perilaku individu biasa menjadi terorisme di Kota Bima sebagai dasar kebijakan penanganan teroris di Kota Bima. Tujuan penelitian yaitu 1). Ingin mengetahui bagaimana informasi mengenai terorisme dan  radikalisme di Bima ; 2). Ingin mengkaji bagaimana perubahan perilaku individu biasa menjadi teroris dan radikal di Bima.  Hasil penelitian diharapkan menjadi input bagi penanganan terorisme serta dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan. penelitian ini mengunakan metode deskriptif. Sumber data primer diperoleh dari kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Sumber data primer dan sekunder juga diperoleh dari beberapa pihak terkait seperti data yang dimiliki oleh BNPT NTB terkait aktivitas terorisme di Kota Bima, Kepolisian, Bakesbanglinmas, Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan serta masyarakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini selain menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Focus Group Discussion (FGD), juga menggunakan metode Rapid Rural Apprasial (RRA)Indept Interview, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data Analisis menggunakan perpaduan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa proses menjadi teroris dimulai pada tahapan perubahan perilaku. Pada tahapan kedua mulai muncul semangat untuk mencari musuh dan melawan pihak (kambing hitam) yang dianggap melakukan ketidakadilan terhadap kelompok sendiri. Tahapan ketiga terjadi proses pengolahan ideologi untuk melakukan perlawanan terhadap pihak-pihak yang telah membuat ketidakadilan terhadap kelompok. Tahap keempat yaitu aktifitas yang dilakukan dalam bentuk melihat dunia sebagai hal yang hitam dan putih. Tahap kelima terjadi proses polarisasi kelompok kawan dan lawan. Dan pada tahap terakhir seseorang mulai terlibat dalam aksi terorisme karena doktrin yang ditanamkan kelompok begitu sudah masuk dan susah untuk diluruskan kembali. Pada tahapan pemikiran yang seperti ini anggota kelompok mudah sekali untuk tunduk pada kata-kata guru dan pemimpin mereka bahkan untuk melakukan hal dalam bentuk teror sekalipun

References


Al-Makassary, Ridwan. (2003). Terorisme Berjubah Agama. Jakarta, Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah dan Konrad Adenauer Stiftung.

Bandura, Albert. ”Mekanisme Merenggangnya Moral”. dalam Reich, Walter (Ed.) (Haryanto, Sugeng. penterjemah), 2003. Origin of Terrorism Tinjauan Psikoogi, Ideologi, Teologi dan Sikap Mental. Jakarta, RajaGrafindo Persada.

Bjorgo, Tore dan Horgan, John (ed). (2009). Leaving Terrorism Behind individual and Collective Disengagement. New York, Routledge.

Fathali M. Moghaddam, 2009. The new global American Dilemma and terrorism. Journal of Political Psychology, Vol. 30. No.3. 2009

Gazi; Lutfi Ikhwan. 2011. Dari Orang Biasa Menjadi Teroris: Telaah Psikologi Atas Pelaku Dan Perilaku Teror. Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah

Noricks, Darcy. (2009). “Disengagement and Deradicalization: Processes and Programs,” dalam Davis, K. Paul., Cragin, Kim (ed). Social Science for Counterterrorism Putting the Pieces Together. Santa Monica, Arlington, Pittsburgh, Rand Corporation.

Jurnal-Jurnal

Crenshaw, Martha. “The Psychology of Terrorism: An Agenda for the 21st Century”. Political Psychology, Vol. 21, No. 2 (Jun., 2000), pp. 405-420. International Society of Political Psychology. www.jstor.org/stable/3791798. Accessed: 03/03/2012 03:11.

Horgan, John. “Deradicalization or Disengagement? A Process in Need of Clarity and a Counterterrorism Initiative in Need of Evaluation”. Perspectives on Terrorism a Journal of the Terrorism Reseach Initiative. Vol 2, No 4 (2008).

Sumber Lain

Alshehri, Abdulhadi. (2010). Soft power as an alternative to hard power in counterterrorism in saudi arabia. USAWC Strategy Research Project. U.S. Army War College, Carlisle Barracks. Diunduh dari http://www.dtic.mil/dtic/tr/fulltext/u2/a522010.pdf.

Hasan, Noorhaidi, et al. (2012). Counter terrorism strategies in indonesia, algeria and saudi arabia. The Hague. WODC. Diunduh dari http://english.wodc.nl/images/1806-volledige-tekst_tcm45-435986.pdf.

Tempo.Co, Bima -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Bersama Kepolisian Resor Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Menembak Mati Satu Terduga Teroris Senin, 15 Februari 2016

VOA Senin, 21 Maret 2016. http://www.voaindonesia.com/content/bnpt-kelompok-teroris-akan-jadikan-bima-daerah-basis/2903746.html




DOI: http://dx.doi.org/10.1234/.v0i0.378

Refbacks

  • There are currently no refbacks.