Kearifan Lokal (Sasambo) sebagai Pedoman Hidup Masyarakat Multikultural dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

Abdul Sakban, Wayan Resmini

Abstract


Tujuan yang ingin dicapai dalam artikel ini adalah menjelaskan kearifan lokal (Sasambo) sebagai pedoman hidup masyarakat multikultural dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 di Indonesia. Kearifan lokal yang dikembangkan adalah kearifan lokal masyarakat Sasak, Samawa dan Mbojo (Sasambo). Kenapa kearifan local ini yang digunakan! Karena kearifan lokal (Sasambo) mampu menjaga hubungan antara satu dengan yang lain meskipun mereka memiliki perbedaan agama, suku, adat istiadat dan ras dengan mengedepankan sikap toleransi yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, kemudian subyek penelitian adalah 3 tokoh majelis adat Sasak, 4 tokoh majelis adat Samawa dan 2 tokoh majelis adat Mbojo. Pengumpulan data yang digunakan adalah interview dan analisis dokumen,  dan teknik analisis menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan local (Sasambo) ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi masyarakat pulau Lombok dan pulau Sumbawa sebagai pembersatu dan memfilterisasi perkembangan era revolusi indutri 4.0 yang sedang berkembang di masyarakat Indonesia, sehingga perkembangan teknologi dan informasi yang canggih dapat diadaptasikan secara sehat oleh masyarakat Indonesia yang multikulural melalui kearifan lokalnya

References


Asmara, G., Arba, & Maladi, Y. (2009). Penyelesaian Konflik Pertanahan Berbasis Nilai Kearifan Lokal Di Nusa Tenggara Barat, 22(1), 1–200.

Bahri, S. (2014). Studi Sejarah dan Budaya Lombok. Lombok Timur: Pusat Studi dan Kajian Budaya Provinsi NTB (PUSAKANDA).

Hasan, A. M. M. (2008). Nggusu Waru, Sebuah Kriteria Pemimpin Menurut Budaya Lokal Mbojo (Dompu-Bima). Yogyakarta: Yayasan Nuansa Nusa (Yansa).

Ismail, M. H. (1997). Sosialisasi Maja Labo Dahu. Bima-NTB.

Jati, W. R. (2013). Kearifan Lokal Sebagai Resolusi Konflik Keagamaan. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 21(2), 393–416. Retrieved from http://journal.walisongo.ac.id/index.php/walisongo/article/view/251

KEMENRISTEKDIKTI. (2018). Menteri Nasir: Indonesia Sambut Revolusi Industri ke-4 dalam Forum Pendidikan Dunia 2018. KEMENRISTEKDIKTI, p. 3. Retrieved from https://ristekdikti.go.id/menteri-nasir-indonesia-sambut-revolusi-industri-ke-4-dalam-forum-pendidikan-dunia-2018/

Lee, J., Lapira, E., Bagheri, B., & Kao, H. (2013). Recent advances and trends in predictive manufacturing systems in big data environment. Manufacturing Letters, 1(1), 38–41.

Liffler, M., & Tschiesner, A. (2013). The Internet of Things and the future of manufacturing| McKinsey & Company. Mckinsey. Com.

Sakban, A. dan R. W. (2017). Hukum Adat Samawa sebagai Prinsip Hidup Masyarakat Multikultural. In Seminar Nasional “Kewarganegaraan Transformatif dalam Masyarakat Multikultural” (pp. 1–8). Surabaya: Unesa University Press.

Sartini, S. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara: Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat, 14(2), 111–120.

Satya, V. E. (2018). Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, X(9).

Sudarsana, I. K. (2018). Membina Kerukunan Antar Siswa Di Sekolah Melalui Penanaman Pendidikan Budi Pekerti Berbasis Kearifan Lokal. In Prosiding Seminar Nasional Kearifan Lokal Indonesia Untuk Pembangunan Karakter Universal 2015 (pp. 242–250).

Suparlan, P. (2002). Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural. Antropologi Indonesia, (3), 16–19. https://doi.org/10.7454/AI.V0I69.3448

Syaifuddin, A. F. (2006). Membumikan multikulturalisme di Indonesia. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI, 2(1), 3–11.

Yahya, M. (2018). Era Industri 4.0: Tantangan Dan Peluang Perkembangan Pendidikan Kejuruan Indonesia. Disampaikan Pada Sidang Terbuka Luar Biasa Senat Universitas Negeri Makassar.

Zuhri, L. (2016). Transformasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Krik Slamat Masyarakat Sumbawa Dalam Upaya Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Tentang Penyelesaian Konflik Pengelolaan Lar. Universitas Brawijaya.




DOI: http://dx.doi.org/10.1234/.v0i0.380

Refbacks

  • There are currently no refbacks.