ARAH PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MASA KINI MENURUT PERSPEKTIF REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Muhali Muhali

Abstract


Revolusi Industri 4.0 atau The Fourth Industrial Revolution (4IR) merupakan konsep pengembangan pendidikan, gender, kerja, dan mental melalui pemanfaatan perkembangan teknologi. Mutu pendidikan Indonesia terus ditingkatkan sejalan dengan perkembangan era globalisasi melalui transformasi paradigma pendidikan yang menekankan pada pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi. Metakognisi sebagai salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi memegang peranan penting dalam membentuk siswa mandiri yang merupakan tujuan akhir dari pembelajaran. Metakognisi merupakan proses mental yang pembelajarannya harus diterapkan secara hati-hati. Komponen-komponen metakognisi seperti pengetahuan metakognisi (deklaratif, prosedural, dan kondisional) dan kesadaran metakognisi (perencanaan, sistem manajemen informasi, monitoring, debugging, dan evaluasi) sangat relevan dibelajarkan sebagai bekal menghadapi tuntutan pembelajaran abad 21 dan 4IR yang menekankan pembelajaran keterampilan-keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, berkomunikasi secara efektif, bekerjasama, serta berkreasi dan berinovasi. Pembelajaran keterampilan-keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat difasilitasi melalui proses pembelajaran yang autentik dan berpusat pada siswa seperti: (1) Community of Inquiry (CoI); (2) Project Based Learning (PjBL); Reflective-Metacognitive Learning (RML) Model; dan sebagainya. Model-model pembelajaran inovatif berpusat pada siswa tersebut semestinya diintegrasikan melalui sistem online(blanded learning) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa menjadi pebelajar mandiri seperti tujuan umum pendidikan

References


Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (eds) (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. New York: Longman.

Arends, R. I. (2001). Learning to Teach. (5th ed.). Boston: McGraw-Hill Comp., Inc.

Dasna, I. W. (2012). Peran dan tantangan pendidikan mipa dalam menunjang arah menuju pembangunan berkelanjutan. Proseding Seminar NasionalPeningkatan Mutu Pendidikan MIPA untuk Menunjang Pembanguan Berkelanjutan (pp. 1-7). Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Effendi, M. (2018). Susun Kurikulum Baru, 5 Kompetensi Ini yang Akan Ditingkatkan Pemerintah. (http://www.tribunnews.com/pendidikan/2018/05/02/susun-kurikulum-baru-5-kompetensi-ini-yang-akan-ditingkatkan-pemerintah, diakses: 21 September 2018)

Hobsbawm, E. (1968). Industry and Empire-The Birth of the Industrial Revolution.New York: The New Press.

Kemendikbud. (2013). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 65 tentangstandar proses pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Kemmendikud.

Kemendikbud. (2013). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 69 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah atas/madrasah aliyah. Jakarta: Kemendikbud.

Korkmaz dan Karakus. (2009). The impact of blanded learning model on student attitudes towards geoghraphy course and their critical thinking dispotitions and levels. TOJET. The Turkish Online Journal of Educational Technology.

Marwala, T., Mahola, U., and Nelwamondo, F.V. (2006). "Hidden Markov models and Gaussian mixture models for bearing fault detection using fractals, In the Proceedings of the International JointConference on Neural Networks, BC, Canada, pp. 5876-5881.

Muhali. (2018). Pengembangan Model Pembelajaran Reflektif-Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Siswa SMA. (Disertasi tidak dipublikasikan).

Muhali, Yuanita, L., & Ibrahim, M. (2018). Prototipe Buku Ajar Guru Berbasis Model Pembelajaran Reflektif-Metakognitif. Mataram: Duta Pustaka Ilmu.

Nasir, M. (2018). Menristekdikti Tegaskan Pentingnya Kerjasama Perguruan Tinggi dan Industri (online: http://stkw-surabaya.ac.id/berita/menristekdikti-tegaskan-pentingnya-kerjasama-perguruan-tinggi-dan-industri/, diakses: 21 September 2018)

National Research Council for 21st Century Skills. (2010). A framework for k-12 science education: Practices, Crosscutting Concepts, and Core Ideas. Washington DC: The National Academies Press.

OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). (2013). Country Note – Results from PISA 2012. downloaded: Mei 2018, https://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-overview.pdf

OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). (2016). Country Note – Results from PISA 2015. (https://www.oecd.org/pisa/PISA-2015-Indonesia.pdf, downloaded: Mei 2018).

Partnership for 21st Century Skills (2011). http://www.p21.org

Thomas, G. P. (2012). Metacognition in science education: Past, present and future considerations. In G.J. Fraser, K. G. Tobin, C. J. McRobbie (Eds.) Second international handbook of science educations, (pp. 131-144). New York: Springer.

Veenman, M.V.J. (2012). Metacognition in science education: definitions consituents, and their intricate relation with cognition. In A. Zohar & Y. J. Dori (Eds.), Metacognition in science education (pp. 21-36). London: Springer.

Voughan. (2010). Designing for a Blanded Community of Inquiry. Blanded Learning in Finland. Helsinki: Faculty of Social Science at the University of Helsinki.

Wasis. (2016). Higher Order Thinking Skills (HOTS): Konsep Dan Implementasinya. Prosiding Seminar Nasional PKPSM. 12 Maret 2016. Mataram, Indonesia. Hal xiv-xviii.

Woolfolk, A. (2009). Educational Psychology Bagian Kedua Edisi Kesepuluh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

World Economic Forum. (2017a). Accelerating Workforce Reskilling for the Fourth Industrial Revolution an Agenda for Leaders to Shape the Future of Education, Gender and Work. White paper, Geneva: World Economic Forum.

World Economic Forum. (2017b). Realizing Human Potential in the Fourth Industrial Revolution-An Agenda for Leaders to Shape the Future of Education, Gender and Work. White Paper, Geneva: World Economic Forum.




DOI: http://dx.doi.org/10.1234/.v0i0.425

Refbacks

  • There are currently no refbacks.