Kategori Dan Ekspresi Lingustik Obat–Obatan Tradisional Masyarakat Sumbawa

Sri Sugiarto, Dewi Wulansari

Abstract


Pengobatan tradisional merupakan suatu bentuk kearifan lokal yang patut diberi perhatian  khusus untuk dilestarikan. Mengingat praktik pengobatan ini sudah mulai tergeser oleh pengobatan moderen.  Oleh karena itu,   penelitian ini dilakukan betujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna leksikon obat dalam praktik pengobatan tradisional masyarakat Sumbawa Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan kualitatif. Wujud data penelitian ini berupa informasi lisan dan dokumen yang didapatkan dari informan yang merupakan penduduk asli Sumbawa, maka data tersebut diambil dengan metode dokumen, dan wawancara.Data yang akan diperoleh selanjutnya diabsahkan dengan menggunakan teknik triangulasi. Selanjutnya dianalisis dengan teknik penganlisisan yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Dari hasil analisis data,  pengelompokan  obat tradisional Sumbawa dikelompkan kedalam tiga kelompok, yaitu (1) obat bahan dari tanaman dan atau rempah, (2) hewan, dan (3) doa. Bentuk obat berbahan   tubuh-tumbuhan memiliki 10 istilah, yaitu (1) ai angat, (2) pegal, (3), semek (4) temar, (5)parapa (6) keramas, (7) apis, (9) lalap, dan (10) minyak lala. Selanjutnya, obat berbahan hewan tidak memiliki istilah khusus, beberapa  hewan yang digunakan sebagai bahan obat-obatan, yaitu  kelelawar, kuda, tokek atau cicak, belut, rusa, dan kambing. Sementara obat  berupadoa yang digunakan menggunakan bahasa arab yang sebagian berumber dari Al-Quran

References


Almos, Rona dan Pramono. 2015. Leksikon Etnomedisin dalam Pengobatan Tradisional Minangkabau. Jurnal Arbitrer, 2 (1): 44–53.

Ardani, Irfan. 2013. Eksistensi Dukun dalam Era Dokter Spesialis. Jurnal Lakon 1(2):27–32.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung: Rineka Cipta.

Denzin, N.K. dan Lincolin, Y.S. 2009. Handbook of Qulitative Research. Yogyakarata: Pustaka Pelajar.

Foster, George M dan Anderson. 2009. Antropologi Kesehatan. Terjemahan. Jakarta: UI Press.

Hadiwidjoyo, Purbo. 2012. Kata dan Makna: Penerjemahan Menemukan Kata dan Istilah. Bandung: ITB.

Moleong, Lexy J. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nawangningrum, Dina. et.al. 2004. Kajian Terhadap Naskah Kuna Nusantara Koleksi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia: Penyakit dan Pengobatan Ramuan Tradisional. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, 8(2): 45–53.

Parera, J.D. 2004. Teori Semantik Edisi II. Jakarta: Erlangga.

Rasna, I.W. 2010. Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Tanaman Obat Tradisional di Kabupaten Buleleng dalam Rangka Pelestarian Lingkungan. Sebuah Kajian Ekolinguistik. Jurnal Lingkungan Hidup BumiLestari, 10(2): 321 – 332.

Riswan, Soedarsono & Andayaningsih, Dwi. 2008. Keaneka Ragaman Tumbuhan Obat yang Digunakan dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Sasak Lombok Barat. Jurnal Farmasi Indonesia, 4(2):96–103.

Sidharta, A.B. 2012. Pengantar Logika: Sebuah Langkah Pertama Pengenalan Medan Telaah. Bandung: Refika Aditama.

Ullmann, Stephen. 2012. Semantics, An Introduction to the Sceince Of Meaning. Oxford: Basil Blachwell. Di adaptasi oleh Sumarsono. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Umar, Rusaln Muhammad. 2006. Keanekaragaman Spesies TUmbuhan Berhasiat Obat yang Dimanfaatkan Masyarakat Desa Paselloreng, Kabupaten Wajo. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya dan Keanekaragaman Hayati Secara Berkelanjutan.

Usman, Fajri. 2009. Bentuk Lingual Tawa Pengobatan Tradisional Minangkabau (Analisis Linguistik Kebudayaan). Jurnal Logat, 5 (1):9–18.




DOI: http://dx.doi.org/10.1234/.v0i0.440

Refbacks

  • There are currently no refbacks.