Pentingnya kecerdasan Budaya Dalam Merespon Kompleksitas Keberagaman Di Era Revolusi Industri

Suharli Suharli

Abstract


Tantangan dunia pendidikan dalam menghadapi era revolusi industri tidak hanya berhubungan dengan kemelekan individu dalam memanfaatkan peluang dan kemajuan teknologi, akan tetapi juga kemampuan individu dalam merespon kompleksitas keberagaman dalam segala bidang kehidupan sehingga setiap individu memiliki kemampuan dalam beradaptasi dengan segala kondisi yang ada dengan memanfaatkan salah satu kompetensi yaitu kecerdasan budaya. Kecerdasan budaya merupakan kemampuan individu untuk berfungsi secara efektif dalam situasi keragaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data yang tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2007 hal 60-61). Dengan demikian dalam penelitian ini difokuskan pada penelaahan sumber-sumber serta bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan teori dan konsep kecerdasan budaya. Pentingnya kecerdasan budaya bagi guru dan peserta didika dapat dilihat dari pengembangann faktor-faktor kecerdasan budaya yang terdiri dari: Metacognitive CQ yaitumotivasi internal untuk terlibat dalam proses perubahan, CQ Cognitif yaitu proses mengartikulasikan berbagai skema budaya, Motivational CQ yaitu senang akan perbedaan budaya, CQ Perilaku yaitu kapasitas untuk mengubah perilaku selama proses interaksi

References


Badan Standar Nasional Pendidikan, (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI.

Earley, C., & Ang, S. (2003). Cultural intelligence: Individual interactions across cultures. Stanford, CA: Stanford University Press.

Elboj, C., Puigdellívol, I., Soler, M., & Valls, R. (2002). Comunidades de aprendizaje. transformar la educación Learning communities. Transforming education]. Barcelona: Graó.

Freud, Sigmund. (2007). Das Unbehagen in der Kultur, Frankfurt/Main: Fischer Taschenbuch Verlag, REPRINT. (Pertama terbit, 1930).

Habermas, J. (1981). The theory of communicative action: Volume 1. Reasons and the rationalization of society and volume 2. Lifeworld and system: A critique of functionalist reason. Boston: Beacon.

Hofstede, G., Hofstede, G. J., & Minkov, M. (2010). Cultures and organizations; Software of the mind (3rd ed.). New York: McGraw Hill

Lubna Mansuri, (2014). Cultural Intelligence (CQ): A Pathway for Building Peace. Volume: 3 Issue: 5 | May 2014. ISSN No 2277 – 8160.

Mimar Ramis dan Līga Krastiņa, (2010). Cultural Intelligence in the School. Revista de Psicodidáctica, 2010, 15(2), 239-252.

Ng, Kok-Yee, Linn Van Dyne, and Soon Ang, (2009a), “From experience to experiential learning: Cultural intelligenceas a learning capability for global leader development”, Academy of Management of Management Learning andEducation 8, 511–526.

Ng, Kok-Yee, Linn Van Dyne, and Soon Ang, (2009b), “Developing global leaders: The role of international experienceand cultural intelligence”, Develop Advances in Global Leadership 5, 225–250.

Nisbett, R. E. (2003). The geography of thought: How Asians and Westerners think differently – and why.London: Nicholas Brealey Publishing.

Peterson, B. (2004). Cultural intelligence: A guide to working with people from other cultures. Yarmouth, MA: Intercultural Press.

Van Dyne, L., Ang, S., Kok, Y.N., & Rockstuhl, T. (2012). Sub-Dimensions of the Four Factor Model of Cultural Intelligence: Expanding the Conceptualization and Measurement of Cultural Intelligence. Social and Personality Psychology Compass 6/4 (2012): 295–313, 10.1111/j.1751-9004.2012.00429.x




DOI: http://dx.doi.org/10.1234/.v0i0.441

Refbacks

  • There are currently no refbacks.