KURIKULUM SEBAGAI JANTUNG PENDIDIKAN

Arif Munandar

Abstract


Pengembangan kurikulum cukup radikal di dunia pendidikan Indonesia. Sejarah pengembangan kurikulum di Indonesia (11x) sering terdapat pendirian yang berbeda-beda dan sering bertentangan, akan tetapi mengajukan kurikulum yang ekstrim sering mendiskreditkan kurikulum yang sudah ada. sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. bertujuan menjaminkan mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsadan membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat. secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan negara. James Ricchardson Logan adalah orang pertama yang menggunakan kata Indonesia yang mulanya oleh Mr Earl diberi nama Indunesia.Istilah kurikulum telah dikenal sejak kurang lebih 1 abad yang lampau. Dalam kamus webster pada tahun 1856, kurikulum dipakai dalam bidang olahraga. perkiraan istilah ini telah dipergunakan semenjak tahun 1890, Di Indonesia pada tahun 1854 Gubernur Jenderal Eerens diinstruksikan meluaskan pendidikan bagi pribumi, Peraturan pertama mengenai pendidikan dikeluarkan tahun 1871 yang memberikan uraian yang panjang lebar tentang Kurikulum Pendidikan Pendidik. Peraturan 1871 segera diganti dengan keputusan 1885 yang mengurangi biaya pendidikan dan menyederhanakan kurikulum, perkembangan pesat sesudah 1863 sewaktu ekonomi membumbung tinggi dibawah menteri liberal “Van De Putte”, segera terhenti setelah depresi ekonomi 1885., kemudian statuta tahun 1874 menyatakan bahwa semua pelajaran agama dilarang di sekolah.

Faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar (proses pembelajaran), yaitu: 1. Kualitas Pendidik, bertanggung jawab dalam gerakan penyelenggaraan pendidikan (transfer ilmu). 2. Anak didik, dua aspek yang mempengaruhi perkembangan kepribadian anak didik. Pertama, latar belakang, yang mencakup keluarga, dan tempat dia tinggal. Kedua, aspek sifat, meliputi kemampuan dasar (knowleadge) sikap anak didik, 3. Sarana dan prasarana. 4. Lingkungan, sekolah maupun lingkungan tempat bermain, dan lingkungan rumah (orang tua). pendidik lebih banyak berhadapan dengan tugas-tugas penelitian, analisis, pemecahan masalah, dan pengembangan dari pemecahan masalah itu sendiri. Perhatian terhadap attitude, aptitude, dan behavioris anak didik (generasi). Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak dan wajib mengikuti sekolah dasar, dan pemerintah wajib membiayainya.

Full Text:

PDF

References


______. (2010). Amandemen Undang-Undang 1945 “Dilengkapi: Sejarah Bedirinya NKRI, Daftar Wilayah NKRI, Daftar Presiden & Wakil Presiden, Pemilu Di Indonesia”. (Cetakan Kedua).Yogyakarta: New Merah Putih.

______. (2011). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (Cetakan Keempat). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______. (2012). Undang-Undang Guru dan Dosen. (Cetakan Ketiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, S. 2001. Sejarah Pendidikan di Indonesi Ed. 2. (Cetaka Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.

Kompas.2015. Tanggung Jawab Sosial Jaringan Peningkat Kualitas SDM Dibutuhkan. Jakarta: Kompas “Amanat Hati Nurani Rakyat”. Rabu 11 Maret 2015.

Kaber, Ichasius. 1988. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (P2LPTK).

Kesowo, Bambang. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diundangkan di Jakarta pada Tanggal 8 Juli 2003: Sekertaris Negara Republik Indonesia.

Jackson, Susan. E. et.al. 2010. Managing Human Resource. Alih Bahasa oleh Benny Prihartanto Menjadi: Pengelolaan Sumber Daya Manusia. (Edisi Kesepuluh). Jakarta: Salemba Empat.

Freire, Paulo. 2002. The Politic of Education: Culture, Power, and Liberation. Diterjemahkan oleh: Agung Prihantoro dan Fuad Arif Fudiyartanto, menjadi “Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan”. (Cetakan Ketiga). Yogyakarta: ReaD Bekerja Sama dengan Pustaka Pelajar.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1988. Prinsip dan Landasan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).

Tobing, Paul L. 2007. Knowleadge Management: Konsep, Arsitektur, dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Flag Counter

View My Stats