Pengaruh Ultra Sound Dan Terapi Latihan Terhadap Carpal Tunnel Syndrome di RSUD Kota Semarang

Dini haryani

Abstract


Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah entrapment neuropaty yang paling sering terjadi pada pergelangan tangan. Selama tahun 2003 sampai 2005 terjadi peningkatan kasus CTS pada  karyawan akibat gerakan repetitif pada penggunaan komputer dalam frekuensi yang sering dan durasi yang lama dari 76 kasus menjadi 112 kasus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ultra sounddan terapi latihan pada penderita carpal tunnel syndrome.Populasi penelitian ini adalah pasien penderita carpal tunnel syndrome di RSUD Kota Semarang sebanyak 10 pasien yang secara ke seluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan nyeri dengan visual analog scale (vas). Visual Analoque Scale (VAS) sebagai pemeriksaan derajat nyeri. Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan  Ha diterima. Hal ini berarti nyeri diam sebelum dan sesudah tindakan penggunaan ultra sound dan terapi latihan (free exercise, assisted exercise, assisterd-resisted exercise danresisted exercise) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan adanya pengaruh penggunaan ultra sound dan terapi latihan (free exercise, assisted exercise, assisterd-resisted exercise danresisted exercise) terhadap nyeri pada kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS).


Keywords


Ultra Sound, terapi latihan, carpal tunnel syndrome

Full Text:

PDF PDF

References


Arovah, novita intan. 2007. Dasar-dasar fisioterapi pada cedera olahraga. Yogyakarta: Media komunikasi olahraga

Basuki, N.,et.al.(2002). Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional Fisioterapi.Surakarta:Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi.

Binhasyim. (2009). Carpal Tunnel Syndrome. [Online]. Tersedia di: http://binhasyim.wordpress.com/2009/07/29/carpal-tunnel-syndrome.Diakses 15 April 2020.

Eka M., 2005. Diagnosis dan Terapi Syndrome Terowongan Karpal, diakses tanggal 11/04/20 dari http://neurology.multiply.com/.

Kepmenkes RI nomor 376 Tahun 2007; Politeknik Kesehatan Surakarta.

Kisner, C. (1996).Therapeutic Exercise Fondation and Tehnique.Philadepia.Priyatna, H.(1985).Exercise Therapy. Surakarta: Akademi Fisioterapi Surakarta.

Kisner, Corolyn and Lynn Allen Colby. 2007. Therapeutic Exercise Foundatin and Techniques. 5th ed. Philadelphia: F.A Davis Company.

Laillya N, 2010. Sindroma Terowongan Karpal dalam Neurology in Daily Practice bagian ilmu penyakit saraf. Bandung.

Mujianto, 2013. Cara capat mengatasi 10 besar kasus musculoskeletal dalam praktik klinik fisioterapi. Jakarta: TIM.

Rambe, A. (2004). Carpal Tunnel Syndome. [Online]. Tersedia di:http://www.rsup.adammalik.cline.net.html.Diakses 15 April 2020.

Rambe, A.S., 2004. Syndroma Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome); Diakses tanggal 09/04/20, dari http://repository.usu.ac.id/.

Rica, T. (2013). Kombinasi Intervensi Terapi Latihan Dan Ultrasound (US) Lebih Baik Daripada Masase Dan Ultrasound (US) untuk Penurunan Nyeri pada Kondisi Plantar Fascitis. (Skripsi). Program Studi Fisioterapi, Universitas Udayana, Denpasar, Bali. Tersedia di: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132300162/1.%20Dasar%20%20Dasar%20Fisioterapi%20Pada%20Cedera%20Olahraga.pdf. Diakses 21 April 2020.

Roberts D, 2009. Carpal Tunnel Syndrome. Diakses tanggal 11/04/20 dari http://davidrobertsphysio.co.uk/

Sujatno, et.al. (2002). Sumber Fisis.Surakarta: Akademi Fisioterapi Surakarta.Sujudi, (2009).Fisioterapi Pada Nyeri Bahu dengan Terapi Latihan dalam makalah TITAFI VII tentang Nyeri Bahu, Surabaya.

Tana, L.et al. Carpal TunnelSyndrome pada Pekerja Garmen di Jakarta. Buletin Peneliti Kesehatan. 2004. vol. 32, no. 2: 73-82.




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/rehat.v2i1.3172

Refbacks

  • There are currently no refbacks.