Faktor Resiko Terjadinya Gangguan Kesehatan Terhadap Makanan Cepat Saji Pada Siswa SMA di Kota Semarang

Catur Esty Pamungkas, Ni Ketut Ayu Sugiartini

Abstract


Latar belakang: Makanan cepat saji merupakan makanan yang bisa disajikan dengan waktu yang sesingkat mungkin. Makanan cepat saji memiliki banyak sekali ragam jenis, dari makanan ringan hingga berat. Sejalan dengan perkembangan pada jumlah dan jenis makanan, kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi makanan semakin beraneka ragam termasuk kegemaran mengonsumsi makanan cepat saji. Padahal jika dikonsumsi berlebihan, makanan cepat saji dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Studi ini ditujukan untuk mengetahui dampak konsumsi makanan cepat saji pada mahasiswa. Metode: Penelitian cross sectional ini dilakukan terhadap kesehatan siswa SMA A di kota Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan teknik penyebaran angket secara daring yang dimulai sejak 10 april 2021 terhadap 28 siswa. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,6% mahasiswa setuju dengan konsumsi makanan cepat saji, 64,3% mengaku mengalami gangguan tenggorokan 53,6% mahasiswa merasa mengantuk setelah konsumsi makanan cepat saji, dan 64,3% mahasiswa mengaku mengalami peningkatan berat badan karena tingginya frekuensi konsumsi makanan cepat saji Kesimpulan: Studi ini menemukan bahwa mahasiswa mengeluhkan mengalami dampak negatif dari makanan cepat saji seperti kenaikan berat badan, gangguan tenggorokan, dan merasa mengantuk.


Keywords


Faktor Resiko, Gangguan Kesehatan, Makanan cepat.

Full Text:

PDF

References


Lestari EI, Asthiningsih NWW. Hubungan pola makan dengan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji (fast food) pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri Samarinda. Borneo Student Research. 2021;1(3):1766–71.

Dewita E. Hubungan pola makan dengan kejadian obesitas pada remaja di sma negeri 2 tambang. Jurnal Kesehatan Tambusai. 2021;2(1):7–14.

Kementerian Kesehatan RI. Hasil utama riskesdas 2018 [Internet]. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018 [cited 2022 Mar 14]. Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uplo

ad/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasilriskesdas-2018_1274.pdf

Hanum TSL, Dewi AP, Erwin. Hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan mengkonsumsi fast food dengan status gizi pada remaja. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan. 2015;2(2):750–8.

Pamelia I. Perilaku konsumsi makanan cepat saji pada remaja dan dampaknya bagi kesehatan. ikesma. 2018 Sep 17;14(2):144.

Kementerian Kesehatan RI. Ketahui bahaya terlalu sering mengkonsumsi junk food [Internet]. 2018. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/ketahuibahaya-terlalu-sering-mengonsumsijunk-food

Izhar MD. Hubungan antara konsumsi junk food, aktivitas fisik dengan status gizi siswa SMA Negeri 1 Jambi. Jurnal ForMil (Forum Ilmiah) KesMas Respati [Internet]. 2020;5(1):1–7. Available from: http://formilkesmas.respati.ac.id

Resky NA, Haniarti, Usman. Hubungan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji dan asupan energi dengan kejadian obesitas pada mahasiswa yang tinggal di sekitar Universitas Muhammadiyah Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan [Internet]. 2019 Sep 3;2(3):323–32. Available from: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/mak es

Handayani DNM. Upaya pengurangan konsumsi junk food untuk menurunkan risiko penyakit tidak menular. Surakarta; 2019.

Suswanti I. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan cepat saji pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. [Jakarta]; 2013.

Ramdhan A, Bunga NA. Perancangan aplikasi “kenali gerd” untuk remaja. jurnal itenas rakarupa. 2021;1(1):10–21.

Rasmada S, Triyanti, Indrawani YM, Sartika RAD. Asupan gizi dan mengantuk pada mahasiswa nutrition. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2012;7(3):99–104.

Crispim CA, Zimberg IZ, Gomes Dos Reis B, Diniz RM, Tufik S, Túlio De Mello M. Relationship between food intake and sleep pattern in healthy individuals. Journal of Clinical Sleep Medicine. 2011;7(6):659–64.

Atikah AN. Hubungan indeks massa tubuh (imt) dengan status periodontal pada pemuda-pemudi dukuh penegar Kebumen [Internet]. [Yogyakarta]; 2019. Available from: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/epr int/726

Abramowitz J. The connection between working hours and body mass index in the U.S.: a time use analysis. Review of Economics of the Household. 2016 Mar 1;14(1):131–54.

Indrayana S, Palupi NS. Strategi implementasi pencantuman informasi kandungan gula, garam, dan lemak untuk pencegahan risiko penyakit tidak menular. Jurnal Mutu Pangan. 2014;1(2):160–4.




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/rehat.v3i2.3502

Refbacks

  • There are currently no refbacks.