Analisis Penyakit Tuberkulosis Laten Pada Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Rowosari Semarang

Siti MardiyahWD

Abstract


Latar belakang: Prevalensi TB paru dengan konfirmasi bakteriologis sebesar 759 (95% CI589-961) per 100.000 penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Petugas kesehatan yang bekerja di bagian paru rumah sakit, sangat rentan terpapar kuman Mycobacterium tuberculosis, dikarenakan setiap hari ada hubungan/ kontak dialog (anamnesis) dengan penderita tuberkulosis aktif yang sedang berobat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi TB Laten pada tenaga Kesehatan dengan metode IGRA Metode: Metode penelitian deskriptif dengan sample adalah seluruh tenaga kesehatan puskesmas Rowosari terdiri dari 2 dokter, 2 analis dan 6 perawat, terutama yang telah bekerja lebih dari 5 tahun diambil darahnya untuk diperiksa antibodi interferon gamma dengan metode IGRA. Hasil: Hasil penelitian didapatkan dari 10 sampel yang berhasil dilakukan pemeriksaan didapatkan 70% tenaga kesehatan yang kontak dengan penderita positif antibodi interferon gammanya. Kesimpulan: Kontak dengan penderita Tuberkulosis yang terus menerus memungkinkan tertular, dimana imunitas yang baik dapat menyebabkan tenaga kesehatan tersebut tanpa gejala dan keluhan.Diperlukan penatalaksanaan administratif yang baik agar dapat menurunkan angka kejadian tuberculosis laten.


Keywords


IGRA, Tenaga kesehatan, Tuberkulosis laten, Analisis

Full Text:

PDF

References


Aditama MPZ. Faktor yang mempengaruhi kesembuhan penderita tuberkulosis Paru. Dep Pulmonologi Dan Ilmu Kedokt Respirasi FKUIRSUP Persahabatan Jakarta. 2013;

Corbiere, Pottier B. Risk stratification of latent tuberculosis defined by combined interferon gamma release assays. PLoS One. 2012;7(e43285).

Hermayanti D. Respons imun dan pemeriksaan serologi pada tuberculosis. Fak Kedokt Univ Muhammadiyah Malang. 2014;

Heru S. ESAT 6 pada diagnosis laten tenaga kesehatan. Airlangga Univ Press. 2016

Kemenkes RI. Survei prevalensi tuberkulosis 2013-2014 Indonesia. 2015

Lopez. Influence of the interferongamma (IFN-γ) and tumor necrosis factor alpha (TNF-α) gene polymorphisms in tuberculosis occurrence and clinical spectrum. Intech. 2013;79–103.

Maharani R, Karima UQ, Kamilia K. Socio-demographic and Behavioral

Factors Relationship with Pulmonary Tuberculosis: A Case-control Study. Open Access Maced J Med Sci. 2022;10:130–5.

Murad H M-NN. Pattern recognition receptors and cytokines in Mycobacterium tuberculosis infection. Biomed Res Int. 2013;

Nurhakim AD, Harfiani E, Mashoedojo. Faktor Apa yang Mempengaruhi

Rendahnya Tingkat Pengobatan Tuberkulosis di Lagoa Jakarta? What Factors Affect Low Rates of Tuberculosis Treatment in Lagoa Jakarta? J Ilm Kesehat Masy [Internet]. 2020;12(3):2020. Available from: https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home /article/view/80

Pollock W. T cell immunophenotyping distinguishes active from latent tuberculosis. J Infect Dis. 2013;952–68

Pulungan RM, Permatasari P. Predisposing and Enabling Factors Relationship with Successful Treatment of Pulmonary Tuberculosis (TB). J Kesehat Prima. 2021;15(1):57

R WOW. Tuberkulosis : diagnosis dan tatalaksananya. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2014

Soto H, Leetola C, Huang J, LeFevre N JS. Bioassay development of cytokines produce by Th 17 cells. J Immunol. 2015;182(42)

Surjanto KS. Uji tuberkulin. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS/ RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2012;

World Health Organization (WHO). Global tuberculosis report. Geneva; 2014.




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/rehat.v3i2.3503

Refbacks

  • There are currently no refbacks.