Timing Review Iddah Men Based on Reasoning on a Contrario in Positive Law in Indonesia

Ayang Afira Anugerahayu, Muhammad Rifaldi Setiawan

Abstract


This study explores the legal provisions concerning the waiting period (iddah) for men using A Contrario reasoning within Indonesia’s positive law framework. Adopting a normative legal research approach, the study finds that Indonesian positive law, particularly Law Number 1 of 1974 on Marriage jo Law Number 16 of 2019 and Government Regulation Number 9 of 1975, explicitly regulates iddah only for women following divorce or the death of a spouse. In contrast, no legal requirement mandates men to undergo a waiting period before remarrying. Applying the Argumentum A Contrario method, which derives legal interpretation by considering the inverse of existing provisions, the study concludes that since the law exclusively prescribes iddah for women, men are not legally required to observe a waiting period.

Keywords


Masa Iddah; Perkawinan; Argumentum A Contrario.

Full Text:

PDF

References


A. D. S. Wasman, Wardah Nuroniyah, Hukum perkawinan Islam di Indonesia perbandingan fiqih dan hukum positif. Yogyakarta: Citra Utama, 2011.

K. Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia, 1987.

S. Soimin, Hukum Orang dan Keluarga. Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Tihami dan sohari sahrani, fikih munakahat, Cet. 3. Rajawali Press, 2010.

A. Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim dalam Perspektif Hukum Progresif. Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam (Edisi Lengkap), Cet. 10. Bandung: Redaksi Nuansa Aulia, 2022.

A. Muhammad, Hukum Perdata Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014.

Nunung Rodliyah, “Akibat Hukum Perceraian Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,” Keadilan Progresif, vol. Volume 5 N, no. 1, p. h. 12, 2014.

A. Q. Mansyur, Fiqh al-Mar’ah al-Muslimah min al-Kitab wa al-Sunnah; Buku Pintar Fiqih Wanita: Segala Hal yang Ingin Anda Ketahui tentang Perempuan dalam Hukum Islam, Terj. Muhammad Zaenal Arifin. Jakarta: Zaman, 2012.

Muhammad Zaid al-Ibyani, Syarh al-ahkam al-sar’iyyah fi al-ahwal al-syahsiyyah. Beirut: Maktabah an-Nahdah.

A. Yasid, Fiqh Today 2: Fatwa Tradisional untuk Orang Modern. Jakarta: Erlangga, 2007.

M. I. Wahyudi, Fiqh ’iddah Klasik dan Kontemporer. Yogyakarta: LKis, 2009.

T. Kurniawan, “PEMBERIAN HAK GUNA BANGUNAN DI ATAS BAGIAN TANAH HAK PENGELOLAAN Granting The Buiding Rights Title Over A Part Of The Land Management Rights,” J. Fak. Huk. Univ. Tulang Bawang, vol. 18, no. 1, pp. 70–84, 2020.

M. -, “Metode Penemuan Hukum (rechtsvinding) oleh Hakim,” Al-Hukama’, vol. 7, no. 1, pp.




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jihad.v7i1.8534

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Bookmark and Share


Copyright (c) 2025 Ayang Afira Anugerahayu, Muhammad Rifaldi Setiawan

View My Stats

Lisensi Creative Commons
JIHAD : Ilmu Administrasi dan Hukum 2745-9489 (Print), 2746-3842 (Elektronik) is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.

Alamat: Jl. Lingkar Selatan, Perum Elit kota Mataram Asri Blok O. No. 35, Jempong Baru, Sekarbela, Kota Mataram NTB. Indonesia