BAHASA SIMBOL DALAM KAIN TENUN IKAT MAROBO DESA BADARAI KECAMATAN WEWIKU KABUPATEN MALAKA

Sefrina Maria Seuk Asa, Donatus Sae

Abstract


Kain tenun/tais marobo merupakan warisan budaya, dan menjadi salah satu cirikhas masyarakat Desa Badarai Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka. Kain tenun  (tais marobo) di Desa Badarai Kecamatan Wewiku Kabupaten Malaka memiliki bahasa simbol atau lambang. Bahasa simbol atau lambang mengandung filosofi. Filosofi tersebut dapat dipahami apabila ditafsirkan atau diterjemahkan. Peneliti menyebutnya dengan metasimbol karena makna symbol pada kain tenun ikat marobo/tais marobo tersembunyi di balik simbol atau lambang yang tidak dapat dilihat secara phisik. Pesan bahasa symbol tersebut lebih luas dan maknanya lebih dalam, melampaui simbol yang terpampang dalam bentuk tanda, gambar atau warna.

Tais marobo mengalami sentuhan perubahan seiring perkembangan ekonomi, kreatifitas, pengetahuan dan teknologi. Perubahan tais marobo adalah menyisipkan beberapa gambar seperti burung garuda, bintang, buaya dan lain-lain. Awalnya tais marobo tidak memiliki gambar. Bentuknya polos (tanpa gambar). Warnanya merah. Tais marobo juga mengalami perluasan fungsi yakni semula hanya untuk keperluan adat menjadi usaha ekonomi kreatif, lambang identitas, seni, budaya dan lain-lain.

Keywords


Filosofi Tais Marobo

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v5i4.2552

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Sefrina Maria Seuk Asa, Donatus Sae



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
p-ISSN: 2598-9944, e-ISSN: 2656-6753
Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.