Bonding Social Capital Sebagai Kendala Dalam Pengembangan Desa Wisata Sade Kabupaten Lombok Tengah

Deviana Mayasari, Desak Made Yoniartini

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kendala yang dihadapi dalam pengembangan Desa Wisata Sade, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat dan wisatawan sebagai pengguna objek wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling yaitu dengan jumlah keseluruhan adalah 11 orang yang terdiri dari, kepala Dusun, pemandu, pedagang kain tenun, Kepala Desa, tokoh masyarakat, Dinas Pariwisata Lombok Tengah dan Wisatawan.  Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan  observasi, wawancara, dokumentasi, dan FGD. Sedangkan untuk keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi, yaitu melalui triangulasi metode dan sumber data untuk melakukan perbandingan dan menggali kebenaran tentang informasi-informasi yang didapatkan. Hasil penelitian ini mengkritik konsep bonding social capital Putnam bahwa bonding social capital yang dimiliki masyarakat seperti masih terpaku pada adat istiadat, eksklusivisme, dan sulit menerima inovasi dapat menghambat pengembangan desa wisata adat di Dusun Sade. Kemudian dalam kendala pengembangan desa wisata yaitu modal sosial yang menjembatani memunculkan jaringan di dalam masyarakat (internal) dan sulit melakukan inovasi.

Keywords


Bonding Social capital, tourist village, tourist development

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v7i2.4834

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Deviana Mayasari



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
p-ISSN: 2598-9944, e-ISSN: 2656-6753
Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.