Bentuk, Makna, Dan Fungsi Yang Sebenarnya Dari Nggahi Ncemba Dalam Masyarakat Bima

Nasarudin Nasarudin

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan fungsi ungkapan “Nggahi Ncemba“ dalam masyarakat Bima, sebagai salah satu folkor yang menjadi kekayaan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada umunya dan masyarakat Bima khususnya. Penelitian ini dilaksanakan secara studi lapangan untuk mendapatkan data asli tentang Nggahi Ncemba dari para informan (tokoh masyarakat) masyarakat Kabupaten Bima. Data dalam penelitian ini adalah  bentuk dan fungsi   Nggahi Ncemba dalam masyarakat Bima. Sumber data dalam penelitian ini adalah para informan (tokoh masyarakat) yang menceritakan tentang bentuk, fungsi Nggahi Ncemba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode terjemahan. Langkah-langkah analisis data yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan deskripsi, menganalisis dan menelaah berdasarkan data mentah dari informan (tokoh masyarakat). Hasil penelitian menunjukan bahwa nggahi Ncemba memiliki bentuk, fungsi, dan nilai. Nggahi ncemba dibagi menjadi empat bentuk, yaitu (1) Pepatah yang berisi nasehat dan petuah ajaran orang tua, (2) Perumpamaan yang merupakan perbandingan antara sifat seseorang dengan sifat atau tabiat makhluk pembanding, (3) Pameo, semacam peri bahasa yang dijadikan prinsip dan semboyan, dan (4) Nggahi Ncemba dalam bentuk koreksi/evaluasi. Dan adapun fungsi nggahi ncemba dalam masyarakat Bima, yaitu (1) Sebagai sarana untuk memberi nasehat dalam menanamkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, (2) Sebagai kata sindiran yang mendidik, (3) Sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu. Sedangkan nilai yang terkandung dalam nggahi ncemba adalah (1) Nilai Religi. Nilai-nilai keagamaan yang berkaitan dengan hablum minallah dan  hablum minannas hubungan dengan Allah sebagai pencipta dan hubungan dengan manusia sebagai makhluk Allah, (2) Nilai Moral. Pengenalan akhlak mulia sesuai agama dan adat, (3) Nilai Sosial. Membahas tata cara hubungan sosial yang lebih mengutamakan kepentungan umum dari[ada kepentingan pribadi, (4) Nilai Ekonomi. Membahas tentang cara mencari nafkah yang halal dan bekerja keras serta hidup hemat, dan (5) Nilai Pendidikan. Berupa pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik sebagai bekal hidup.

Full Text:

PDF

References


Alwi, Muhammad Tahir. 2001. Kamus Bima Indonesia Inggris. Mataram: Karsa Mandiri Utama

Arikunto. S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Moleong, L.J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosdakarya

Sugioyono, 2006, ”Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/pendibas.v1i1.2159

Refbacks

  • There are currently no refbacks.