Studi Diskursus tentang Identitas Nasional dalam Novel Kontemporer Indonesia
Abstract
kontemporer Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan studi diskursus, artikel ini menelaah bagaimana penulis novel menggambarkan dan membentuk identitas nasional melalui narasi, karakter, dan setting yang digunakan dalam karya mereka. Penelitian ini memilih beberapa novel kontemporer yang dipublikasikan setelah era Reformasi, seperti karya-karya Ahmad Tohari, Dewi Lestari, dan Eka Kurniawan. Melalui analisis tekstual, penelitian ini menemukan bahwa identitas nasional Indonesia seringkali digambarkan dalam konteks perbedaan sosial, etnis, dan politik yang beragam. Selain itu, novel-novel tersebut juga mengungkapkan tantangan dalam mempertahankan kesatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulis menggunakan sastra sebagai sarana untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan konstruksi identitas nasional Indonesia yang terus berkembang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad Tohari, Lelaki yang Menangis, Jakarta: Penerbit Gramedia, 2001.
Dewi Lestari, Supernova, Jakarta: Penerbit Gramedia, 2001.
Eka Kurniawan, Lelaki Harimau, Jakarta: Penerbit Noura Book, 2004.
Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Jakarta: Penerbit Bentang Pustaka, 2005.
A. Soeparno, Diskursus Identitas dalam Sastra Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2013.
J. P. B. Sumaryono, Sastra Indonesia Kontemporer dan Pembentukan Identitas Nasional, Jakarta: Pustaka Utama, 2016.
H. Nurhadi, Menggali Identitas Nasional melalui Sastra, Surabaya: Penerbit Airlangga, 2015.
DOI: http://dx.doi.org/10.58258/pendibas.v3i1.8578
Refbacks
- There are currently no refbacks.