PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 WERA KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT

Muhamad Ikhsan

Abstract


Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah: (1) mengetahui karakteristik modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi sistem gerak pada manusia; (2) menguji kelayakan modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi Sistem Gerak pada manusia; (3) menguji keefektivan modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi Sistem Gerak Manusia. Penelitian dan pengembangan modul ajar menggunakan prosedur modifikasi Borg & Gall (1983) yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan: (1) tahap penelitian dan pengumpulan informasi; (2) tahap perencanaan; (3) tahap pengembangan rancangan awal produk; (4) tahap uji coba lapangan permulaan; (5) tahap revisi produk tahap pertama; (6) tahap uji lapangan terbatas; (7) tahap revisi produk tahap kedua; (8) tahap uji lapangan operasional; (9) tahap revisi produk akhir. Uji lapangan awal dilakukan di SMA Negeri 2 Wera. Uji lapangan operasional dilakukan di SMA Negeri 1 Wera. Teknik Pengumpulan Data melalui angket, observasi dan tes. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara & saran saat uji lapangan. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian validasi modul oleh ahli, uji lapangan operasional dan tes hasil belajar. Efektivitas modul diperoleh dari perbedaan hasil parameter estimasi pengetahuan, sikap dan keterampilan pada uji lapangan operasional dalam setting kuasi eksperimen dengan menggunakan modul biologi berbasis inkuiri terbimbing (eksperimen) dan yang menggunakan buku ajar sekolah (kontrol) pada materi Sistem Gerak Manusia. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: (1) produk modul biologi berbasis inkuiri terbimbing dikembangkan berdasarkan aktivitas inkuiri terbimbing; (2) kelayakan modul biologi berbasis inkuiri terbimbing pada materi Sistem Gerak manusia berdasarkan penilaian dari ahli materi soal berkategori “sangat baik (95.83%)”, ahli pengembangan modul ajar berkategori “baik (76.78%)”, ahli pengembangan perangkat pembelajaran berkategori “sangat baik ( 96.35%)”, dan ahli praktisi bahasa berkategori “baik (77.77%)”, penilaian dari praktisi pendidikan berkategori “sangat baik (95.77%)” dan penilaian dari siswa berkategori “baik (84.99%)”; (3) Modul biologi berbasis inkuiri terbimbing efektif meningkatkan hasil belajar, karena berdasarkan hasil uji Anacova menunjukkan adanya perbedaan hasil posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan F Tabel (0.05) = 2.30 < F Hitung (0.05: 2) = 24.9

Keywords


modul, inkuiri terbimbing, hasil belajar, sistem gerak manusia

References


Anderson, R.D. 2002. Reforming Science Teaching: What Research says about inquiry. Journal of Science Teacher Education, 13(1): 1-12, 2002.

Anderson, L. W, & Krathwohl, D. R, et al. 2010. Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ali, M. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Andayani, F. 1996. Penerapan Model Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa Kelas X-D MAN 3 Malang (Skripsi). Malang: UNM.

Anitah, S. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: USM Press.

Asmani, J.M. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Yogyakarta: Diva Press.

Bestari, A. 2009. Modul Blingual Berbasis Structured Science Experience Inquiry konsep Vertebrata untuk meningkatkan hasil belajar di SMA RSBI (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Brickman P, Gormally C, Norris A, & Brittan H. 2009. Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning Vol. 3, No. 2 (July 2009).

Borg, W. R, & Gall, M. D. 1983. Educational Research an Introduction (Revision Edition). USA: Von Hoffman Press.

Bilgin, I. 2009. The Effects of Guided Inquiry Instruction Incorporating a Cooperative Learning Approach on University Students’ Achievement of Acid and Bases Concepts and Attitude Toward Guided Inquiry Instruction. Scientific Research and Essay. 4 (10):1038-1046.

BSNP. 2011. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.

BSNP. 2012. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.

BSNP. 2013. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.

BSNP. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Puskur Kemdikbud.

BSNP. 2014. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: Puslitbang Kemdikbud.

Dahar, R.W. 2006. Teori – teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Daryanto. 2013. Menyusun Modul Sebagai Bahan Ajar untuk Persiapan Guru Mengajar. Yogyakarta: Gava media.

Danisa, V.S. 2012. Pengaruh Model Guided Inquiry Disertai Fishbone Diagram Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar pada Pembelajaran Biologi. Prosiding Seminar Pendidikn Sains UNS. 3 November 2012.

Gengarelly, L. M, & Abrams, E. D. 2008. Closing the Gap: Inquiry in Research and the Secondary Science Classroom. Journal of Sci Educ Technol. 18:74-84. USA: University of New Hampshire.

Kai-Wu, H, & Chou-En, H. 2008. Developing Sixth Graders’ Inquiry Skills to Construct Explanations in Inquiry-based Learning Environments. Developing Inquiry Skills to Construct Explanations. Taiwan: National Taiwan Normal University.

Karlov, L, & Ley, J. 2012. ATHK1001 Analytical Thinking. Syllabus of Analytical Thinking. University of Sydney.

Kuhlthau, C. C, et al. 2006. Guided Inquiry: Learning in the 21st Century. USA: Libraries Unlimited.

Khan, M, & Iqbal, M. Z. 2011. Effect of Inquiry Lab Teaching Method on the Development of Scientific Skills Through the Teaching of Biology in Pakistan. 11 (1): Pakistan.

Layton, D. 1992. Innovation in Science and Teachnology Education. Belgium: Pre-Press Group.

Mundilarto. 2005. Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Sains. PPM Terpadu SMPN 2 Mlati. Yogyakarta: 20 Agustus 2005

Mulyasa, E 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muljono, P. 2001. Pedoman Penyusunan Modul dalam Rangka Proses Belajar Mengajar Program Profesional. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Nasution, S. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Permendiknas RI. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta

Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Purwanto, Rahadi, A. dan Lasmono, S. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas.

Rustaman, N.Y. 2005. Perkembangan Penelitian Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Pascasarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA. FP MIPA UPI. Bandung 22-23 Juli 2005.

Radzuan, N.R.M., Fatimah, A., Hafizoah, K., Haslinda, H., Najah Osman, dan Ramli Abid. 2010. Developing Speaking Skills Module for Engineering Module for Enginering Students. The Internasional of Learning.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. 2001. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Suk-cho, C, et al. 2012. Developing and Implementing Guided Inquiry Modules in a Construction Materials Course. Journal of Professional Issues in Engineering Education and Practice. 139 (1): 27–32. USA: American Society for Engineering Education.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Suratsih, 2010. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Potensi Lokal dalam Kerangka Implementasi KTSP SMA di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudjana, N dan Ahmad Rivai. 1998. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Algesindo.

Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY.

Sungkono, 2009. Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dalam Proses Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran. 5(1): 49-62.

Sarwi, S, Khanafiyah. 2010. Pengembangan Keterampilan Kerja Ilmiah Mahasiswa Calon Guru Fisika Melalui Eksperimen Gelombang Open-Inquiry. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.

Suparno. P. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, P. 2007. Metode Pembelajaran Fisika Konstruktivisme & Menyenangkan. Yogyakarta: Sanata Dharma Press.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Beriorentasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Suma, K. 2010. Efektifitas Pembelajaran berbasis Inkuiri dalam Peningkatan Penguasaan Konten dan Penalaran Ilmiah Mahasiswa Calon Guru Fisika. JUrnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 43, Nomer.6, April 2010.

Suk-cho, C, et al. 2012. Developing and Implementing Guided Inquiry Modules in a Construction Materials Course. Journal of Professional Issues in Engineering Education and Practice. 139 (1): 27–32. USA: American Society for Engineering Education.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Toharudin, U, Hendrawati, S, dan Rustaman, A. 2011. Membangun Literasi Sains. Bandung: Humaniora.

Wenno I.H. 2008. Strategi Belajar Mengajar Sains Berbasis Kontekstual. Yogyakarta: Inti Media.

Widhiarso, W. 2011. Aplikasi Analisis Kovarian dalam Penelitian Eksperimen. Yogyakarta: UGM.




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jime.v2i1.161

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)



Creative Commons License
JIME: Jurnal Ilmiah Mandala Education (p-issn: 2442-9511;e-issn: 2656-5862) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.