Proses Pembuatan dan Pengujian Mutu Fisik Sabun Padat Dari Minyak Jelantah Dengan Ekstrak Daun Kelor

nening listari

Abstract


Minyak jelantah (waste cooking oil) merupakan minyak goreng yang digunakan berulang kali  (lebih dari 2-3 kali) saat menggoreng.Konsumsi minyak jelantah sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan juga limbahnya dapat mencemari lingkungan. Dengan adanya hal tersebut dilakukan pemanfaatan minyak jelantah dengan cara mengolahnya kembali untuk pembuatan sabun mandi padat. Sabun mandi padat merupakan jenis sabun untuk badan yang menghasilkan busa lembut di kulit.Sabun yang berfungsi untuk membersihkan, tidak merusak kulit dan dapat melindungi kulit dari radikal bebas.Senyawa untuk menangkal radikal bebas adalah dengan penambahan ekstrak daun kelor. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses pembuatan sabun mandi padat dari minyak jelantah dengan ekstrak kelor dan  Untuk mengetahui uji fisik dari pembuatan sabun padat dengan ekstrak daun kelor meliputi uji organoleptic, uji drajat keasaman (pH) , uji homogenitas, dan uji tinggi busa sabun. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium (laboratory experiment) dengan membuat formulasi sediaan sabun dan menguji fisik sabun padat.Tahapan yang dilakukan dalam penelitan ini dimulai dengan melakukan pemurnian minyak jelantah menggunakan arang, setelah itu melakukan ekstraksi daun kelor dan yang terakhir membuat sediaan sabun batang dari minyak jelantah dengan ekstrak daun kelor. Metode dalam Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium (laboratory experiment) dengan membuat formulasi sediaan sabun dan menguji fisik sabun padat.Tahapan yang dilakukan dalam penelitan ini dimulai dengan melakukan pemurnian minyak jelantah menggunakan arang, setelah itu melakukan ekstraksi daun kelor dan yang terakhir membuat sediaan sabun batang dari minyak jelantah dengan ekstrak daun kelor.Sampel yang digunakan ada 4 yaitu tanpa pemberian ekstrak kelor (K0), perlakuan ke dua pemberian extrak kelor sebanyak 1 gram (K1), perlakuan ke tiga pemberian extrak kelor sebanyak 2 gram (K2), perlakuan ke empat pemberian extrak kelor sebanyak 3 gram (K3). Variabel bebas penelitian ini adalah sabun dengan  ekstrak daun kelor berturut- turut K0, K1, K2 , K3. Variabel terikatnya yaitu uji fisik kualitas sabun meliputi uji organoleptik, uji Ph, uji homogenitas, dan uji tinggi busa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: (1)Pembuatan sabun menggunakan minyak jelantah dengan ekstrak daun kelor dapat diformulasikan dengan penambahan ekstrak daun kelor 1 gram, 2 gram dan 3 gram; (2) Pengamatan uji  organoleptic diperoleh pada perlakuan K3lebih cepat memadat yaitu di minggu ke II. Sedangkan untuk observasi uji  organoleptic rata –rata lebih disukai untuk bentuk dan warna pada perlakuan K1, dan untuk aroma pada perlakuan K0 sehingga perlu adanya penelitian lanjutan agar pada saat penambahan ekstrak daun kelor aroma dari sabun tetap ada; (3) Pada uji derajat keasaman seluruh perlakuan pada sabun batang ekstrak daun kelor menunjukkan pH basa yang aman bagi kulit, kecuali pada perlakuan K3 diminggu ke IV pHnya 12 menunjukkan tidak aman bagi kulit sehingga untuk peneliti selanjutnya agar bisa menganalisis komposisi yang pas agar pHnya bisa aman bagi kulit.

Keywords


sabun padat; ekstrak kelor; minyak jelantah

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jime.v8i1.2725

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 nening listari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
JIME: Jurnal Ilmiah Mandala Education (p-issn: 2442-9511;e-issn: 2656-5862) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.