PEMANFAATAN BENDA PENINGGALAN SEJARAH BIMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DALAM KURIKULUM 2013 (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Wera)

Roni Irawan

Abstract


Penelitian ini bertujuan menganalisis tentang (1). Perenacanaan Pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan benda peninngalan sejarah bima sebagai sumber pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013 (2). Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan pemanfaat benda peninggalan sejarah bima sebagai sumber pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013, (3). Evaluasi pembelajaran dengan pemanfaatan benda peninggan sejarah sebagai sumber pembelajaran dalam kurikulum 2013  (4). Kendala dan dampak pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan benda peninggalan sejarah sebagai sumber pembelajaran dalam kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Wera dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan strategi studi kasus tunggal terpancang. Sumber data terdiri atas informan ( Kepala sekolah, Guru sejarah dan peserta didik), tempat dan peristiwa (aktivitas belajar sejarah di kelas), dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik  Obsevasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan menggunakan teknik  purposive sampling. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber, trianggulasi data, trianggulasi peneliti dan trianggulasi teori. Analisis data menggunakan analisis interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Perencanaan pembelajaran dimulai dari penyusunan perangkat pembelajaran yang teridiri dari: Program tahunan, Program semester, Kriterial ketuntasan minimum (KKM), Silabus, RPP, Motode, strategis, model dan pendekatan pembelajaran; (2) Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: Kegiatan awal Apresepsi, Kegitan Inti, Mengamati, Menanya, Mencoba, Menalar, Membentuk jejaring, Mengkomunikasikan, dan Kegiatan Akhir, Refleksi, Kesimpulan dan Penunggasan; (3) Evaluasi pembelajaran sejarah menunjukkan hasil yang baik dengan dilihat dari kompetensi spritual, (K1), Sikap Sosial (K2), Keterampilan (K3) dan Pengetahuan (K4); (4) Kendala dan Dampak pembelajaran sejarah adalah sebagaian peserta didik belum memahami langkah-langkah pembelajaran Kurikulum 2013 juga minimnya sarana LCD yang dimiliki pihak sekolah. Dampaknya sebagaian materi pembelajaran tidak dapat ditayangkan dengan menggunakan LCD.

Full Text:

PDF

References


Arif Musadad, 2011. Peningkatan Kreatifitas dan Hasil Belajar Sejarah Indonesia Melalui Optimalisasi Model Pemecahan Masalah Kreatif dalam Proses Belajar Mengajar (PMB) di Prodi Sejarah FKIP UNS. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Volume 17. No1.

Abd Rahman Hamid, 2014. Pembelajaran Sejarah. Penerbit Ombak.

Arif Soviyani, 2006. “13 Tahun Pelestarian “purbakala” bersama UU No. 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya” dalam jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 4 No.1

Asnawi, 2008. PembelajaranSejarah di Sekolah Menegah Atas.Jurnal Dinamika Volume VI. No. 2.

Abdul Majid, 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arif S, Sadiman, 2008. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Aman, 2011. Model Evaluasi pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

H. B Sutopo, 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Penerapanya dalam penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Leo Agung & Sri Wahyuni, 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Luk Alfi Hidayah, 2010. Upayah Guru dalam mengatasi Hambatan Pembelajaran Sejarah pda KTSP DI SMP Negeri 39 Semarang. Jurnal Paramita. Volume 20 No.2. Halama 220.

Lexy J. Moloeng, 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Made Pidarta, 2009. Landasan Pendidikan. PT. Rineka Cipta.

Maike Imbar, 1997. Kontribusi Minat Belajar dan Pembelajaran Sejarah terhadap sikap melestarikan benda cagar budaya pada mahasiswa jurusan sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tesis, PPs UNS Surakarta (Unpublished).

M. Hosnan, 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Penerbit. Ghalia Indonesia.

Oka A Yanti, 1985. Budaya Tradisional Yang Nyaris Punah Bacaan Popular Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta. Depertemen pendidikan dan kebudayaan.

Oemar Hamalik, 1986. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Popha James W, 2008. Transformative Asses Stment USA. Associotion Forr Supervisio and Curiculum Development.

Sartono Kartodirdjo, 1982. Penddikan Ilmu Sosial dan Metodologi Ilmu Sejarah. Jakrta: Gramedia Pustaka Utama.

S. K. Kochar, 2008. Teacing of History. Pembelajaran Sejarah. Jakarta: Grasindo.

Sri Anita, 2011. Media Pembelajaran. Surakrta: Sebelas Maret University Press.

Smaldino E. Sharon, 2011. Istructional Technologi & Media for Learning (Teknologi Pemgembangan dan Media Untuk Belajar). Jakarta: Kencanan Prenada Media Group.

Suharto, 2009. Museum Kretek Sebagai Media dan Sumber Pembelajaran Sejarah di SMA 1 Gebog Kudus. Tesis. PPs UNS Surakarta.

Sudjana, 2002. Media Pengajaran: PT. Sinar Baru Algesindo.

Sukiman, 2012. Pengembangan Media Pembelajaran.Yogyakarta Pedagogia

Tri Widodo, 2011. Memahami Makna Praksis Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kontroversial. Jurnal Paramita.Volume. 21. No. 2.

Widarto, 2007. Prespektif Global. Salatiga: Widya Sari.

Yudi Munadi, 2013. Media Pembelajaran Sebuah pendekatan Baru. Jakarta Selatan: Referensi (GP Press Group)




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jupe.v1i1.78

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan Mandala



Lisensi Creative Commons
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala (p-issn: 2548-5555;e-issn:-) is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.