Pendidikan Islam Multikultural Sebagai Modal Sosial Budaya Masyarakat Pluralis (Studi Tradisi Ngejot di Desa Lenek Kecamatan Aikmel Lombok Timur NTB)

Naharudin Naharudin

Abstract


Tujuan pendidikan Islam bukanlah sebatas mengisi pikiran dengan ilmu pengetahuan, tetapi meluas sebagai pembudayaan (enkulturasi), yakni pembentukan karakter dan watak masyarakat serta pembersihkan jiwa dengan akhlak yang baik dan nilai-nilai yang luhur. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan multikultural, yaitu untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat yang serba majemuk. Sikap tersebut berawal dari kesadaran untuk saling menerima, mengakui dan menghargai orang lain dengan berbagai latar belakang yang ada, seperti etnis, ras, suku, aliran dan agama. Penanaman sikap dan nilai-nilai inklusif inilah yang menjadi akar dan pondasi dalam sistem pendidikan multikultural, terutama dalam pendidikan Islam.

Tulisan ini menyajikan akulturasi tradisi budaya dan agama yang mendorong masyarakat agar memiliki sikap dan perilaku yang pluralis terhadap keberanekaragaman sehingga memandang orang lain setara dengan dirinya. Akulturasi tradisi keagamaan dan budaya lokal, seperti tradisi Ngejot di desa Lenek kecamatan Aikmel Lombok Timur merupakan bentuk tradisi melestarikan budaya leluhur dengan memberikan berbagai jenis makanan kepada sesama. Tradisi ini tetap langgeng di tengah- tengah gempuran modernisasi dan globalisasi yang pada muaranya menyebabkan pergeseran maupun pengikisan nilai dan sikap budaya masyarakat. Namun masyarakat di desa Lenek tetap menjaga dan mempertahankan tardisi yang ada khsusunya tardisi Ngejot ini. Keunikan lainnya dari tradisi ini terlihat dari bagaimana tradisi ini dikemas dalam sebuah festival. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tradisi Ngejot merupakan implementasi dari nilai-nilai pendidikan Islam multikultural yang mengandung beberapa nilai, seperti silaturrahim, shadaqah, musyawarah, tasamuh, tolong menolong, saling berkasih saying, melawan hawa nafsu, menjaga perdamaian dan keamanan, dan patuh kepada pemimpin. Selain itu, Ngejot adalah tradisi yang mampu memberikan solusi kerukunan umat beragama di desa Lenek pada khususnya dan Lombok umumnya

Keywords


Pendidikan Islam Multikultural, Masyarakat Pluralis, Tradisi Ngejot

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M.Amin. Pendidikan Agama Era Multikultural-Multireligius. Jakarta: PSAP, 2005.

Abdillah, Masykuri Demokrasi di Persimpangan Makna: Respons Intelektual Muslim Indonesia terhadap Konsep Demokrasi 1966-1993, tanpa tahun.

Achmadi, Abu. Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media, 1992.

Afandi, Ahmad. Kepercayaan Anisme-Dinamisme Serta Adaptasi Kebudayaan Hindu-Budha Dengan Kebudayaan Asli di Pulau Lombok-NTB, Jurnal Historis, Vol. 1, No. 1, Desember 2016.

Aly, Abdullah. Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren, Telaah terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Al-Abrasyi, Athiyyah. At-Tarbiyyah al-Islamiyyah wa Falsafatuha. Beirut: Dar al-Fikr, 1969.

Al-Abrasyi, Moh. Athiyyah. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT. Rosdakarya, 2005.

Aly, Hery Noer dan Munzier. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Priska Agung Insani, 2008.

Al Quran Al Karim Cetakan Departemen Agama RI.

Assegaf, Abd. Rahman. Politik Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Kurnia Kalam, 2005.

Baharun, Hasan. Tradisi Ngejot: Sebuah Ekspresi Keharmonisan dan Kerukunan Antar Umat Beragama dengan Dakwah Bil Hal. Fenomena, Jurnal Penelitian, volume 10 no.1 tahun 2018.

Dawam, Ainurrofiq. “EMOH” Sekolah: Menolak “Komersialisasi Pendidikan” dan “Kanibalisme Intelektual” Menuju Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Inspeal Ahimsakarya Press, 2003.

Driyarkara. Tentang Pendidikan. Jakarta: Kanisius, 1980.

Effendi, Johan. Kemusliman dan Kemajemukan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Faisal, Yusuf Amir. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Press,1995.

Fitri, Agus Zaenul. Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam; dari Normatif-Filosofis ke Praktis. Bandung: Alfabeta, 2013.

Hamzah, Umar Yusuf. Ma’alim al-Tarbiyah fi Al-Qur’an wa al-Sunnah. Dar Usamah, Yordania, 1996.

https://islam.nu.or.id/post/read/79244/makna-silaturrahim-dalam-sabda-nabi-muhammad, diakses tanggal 06 November 2019.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hawa_nafsu, diakses 06 N0vember 2019.

I Ketut Wiana, Naskah Untuk Mimbar Agama Hindu di Bali Post., http://bukuspiritual.blogspot.com/2016/11/makna-ngejot-dalam-tradisi-hindu-di-bali.html.

Ibrahim, Rustam. Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam, Jurnal Addin, Vol. 7, No. 1, Februari 2013.

Idris, Zahara. Dasar-dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya, 1987.

Khadiri, Muhammad Abdul Basir Muqaddimah fi An Nudzum Al Islamiyah, 2003.

Khalaf, Abd al-Wahhab. Ilm Ushul al-Fiqh. Kuwait: Dar al-Qalam, 1978.

Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Maksum. Madrasah, Sejarah dan Perkembangannya. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Maksum, Ali. Pluralisme dan Multikulturalisme Paradigma Baru Pendidikan Agama Islam di Indonesia. Malang: Aditya Media Publishing, 2011.

Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al Ma’aif, 1980.

Maslikhah. Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Reconstruksi Sistem Pendidikan berbasis Kebangsaan. Surabaya: JP Books, 2007.

Mukhtar, Maksum. Madrasah, Sejarah & Perkembangannya. Jakarta: Logos, 1999.

Naim, Ngainun dan Achmad Sauqi. Pendidikan Multikultural Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.

Nasution, Harun. Islam ditinjau dan Berbagai Aspeknya, Jilid I. Jakarta: UI Press, 1979.

Nata, Abudin. Manajemen Pendidikan; Mengatasi Kelemahan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Kencana Media Group, 2010.

Nata, Abuddin. Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada , 2005.

Oase. (2014, Desember 11). PDBI Ritual. Retrieved from PDBI: https://budaya-indonesia.org/Ngejot/.,http://www.infobudaya.net/2019/01/bertoleransi-dengan-tradisi-ngejot/.,https://www.nu.or.id/post/read/60994/bali-miliki-tradisi-quotngejotquot-dalam berlebaran, diakses tanggal 06 November 2019.

Partanto, Pius A M. dan Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 1994.

Poeradisastra, S.I. Sumbangan Islam terhadap Peradaban Modern. Jakarta: P3M 1984.

Prof.Imam Supraogo, Mencintai Sesama, https://uin-malang.ac.id/r/140101/mencintai-sesama.html, diakses 06 November 2019.

Raka, I Gd. Et al. Pendidikan Karakter di Sekolah dari Gagasan ke Tindakan. Jakarta: Kompas Gramedia, 2011.

Ramadhani, Y. Tirto Sosial Budaya. Retrieved from Tirto: https://tirto.id/menjaga-kerukunan-di-bali-dengan-tradisi-ngejot-crmr, (2017, Juni 28).

Rumagit, Stev Koresy. Kekerasan dan Diskriminasi Antar Umat Beragama di Indonesia, dalam Jurnal Lex Administratum, Vol. I, No.2, Januari. Manado: Universitas SAM Ratulangi, 2013.

Setiawan, Zudi. Nasionalisme NU. Semarang: Aneka Ilmu, 2003.

Suparlan, Parsudi. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural, Makalah disampaikan pada Simposium Internasional Bali ke-3, Jurnal Antropologi Indonesia, Denpasar Bali, 16-21 Juli 2002.

Tafsir, Ahmad. Epistimologi untuk Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: UIN Sunan Jati, 1995.

Tilaar, H.A.R. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Grasindo, 2004.

Tobroni. Pendidikan kewarganegaraan Demokrasi, HAM, Civil Society dan Multikultural. Yogyakarta: PusaPom, 2007.

Usa, Muslih dan Aden Wijaya. Pendidikan Islam dalam Peradaban Industrial. Yogyakarta: Aditia Media, 1987.

Wahid, Solahuddin. Tranformasi Pesantren Tebuireng Menjaga Tradisi di Tengah Tantangan. Malamg: UIN Maliki Press, 2011.

Yaqin, M. Ainul. Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media, 2005.

Zuhairini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Bandung: Usaha Offset,1983.

Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1992.




DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jupe.v4i5.842

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Naharudin Naharudin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons
JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala (p-issn: 2548-5555;e-issn:-) is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.